Bagaimana sebenarnya ciri-ciri dan gejala jantung lemah atau kardiomiopati? Beberapa orang dengan indikasi ini pada awalnya tidak pernah merasakan kelainan pada tubuhnya.
Seiring keadaan yang semakin memburuk dan jantung melemah, tanda dan gejala gagal jantung biasanya terlihat.
Ciri-ciri umum dan gejala ini meliputi:
Bila jantung gagal berkontraksi dengan benar maka darah yang mengangkut oksigen tidak dipompa secara memadai ke jaringan dan organ tubuh. Ketidakmampuan mengirimkan oksigen ke jaringan tubuh tersebut dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Gejala lainnya mungkin termasuk sesak napas saat beraktivitas atau nyeri dada. Jika ada gangguan ritme jantung yang terkait dengan kardiomiopati, detak jantung yang tidak normal dapat menyebabkan palpitasi dan ritme jantung yang kadang-kadang hilang atau ritme jantung yang mematikan seperti fibrilasi ventrikel.
Kardiomiopati akan didiagnosis berdasarkan riwayat medis dan keluarga dan pemeriksaan fisik. Hasil dari tes dan prosedur bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk mengetahui jenis gejala dan berapa lama sudah hal itu sudah terjadi.
Riwayat keluarga juga akan di cek, apakah ada orang di dalam keluarga yang menderita kardiomiopati, gagal jantung, atau serangan jantung mendadak.
Pemeriksaan menggunakan stetoskop juga dilakukan. Dengan mendengarkan jantung dan paru-paru, maka indikasi adanya kardiomiopati bisa diketahui atau bahkan mungkin suara ini mengindikasian jenis penyakit tertentu lainnya. Suara yang diperiksa seperti kenyaringan, waktu, dan lokasi murmur jantung mungkin mengindikasikan kardiomiopati hipertrofi obstruktif.
Suara "berderak" di paru-paru mungkin merupakan tanda gagal jantung. Gagal jantung itu sendiri sering terjadi pada tahap selanjutnya dari kardiomiopati.
Tanda-tanda fisik juga membantu dokter mendiagnosis kardiomiopati. Pembengkakan pada pergelangan kaki, perut, atau urat di leher menunjukkan penumpukan cairan yang merupakan tanda gagal jantung.
Dokter juga mungkin memperhatikan tanda dan gejala kardiomiopati selama pemeriksaan rutin misalnya apakah terdapat hasil tes yang abnormal.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa satu atau beberapa tes seperti dibawah ini:
Foto toraks dilakukan untuk mengambil gambar organ dan struktur di dada, seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Tes ini bisa menunjukkan apakah jantung membesar. Rontgen dada juga dapat menunjukkan apakah ada cairan yang terbentuk di paru-paru.
EKG adalah tes sederhana yang mencatat aktivitas listrik jantung. Tes ini dapat menunjukkan seberapa cepat jantung ketika berdetak dan memeriksa ritmenya apakah normal atau tidak teratur.
EKG juga mencatat kekuatan dan waktu sinyal listrik saat melewati setiap bagian jantung. Tes ini digunakan untuk mendeteksi dan mempelajari banyak masalah jantung, seperti serangan jantung, aritmia (detak jantung tidak teratur), dan gagal jantung.
Hasil EKG juga bisa memberitahu indikasi adanya masalah lain yang mempengaruhi fungsi jantung. EKG standar hanya mencatat detak jantung selama beberapa detik sehingga tidak akan mendeteksi masalah yang tidak terjadi selama tes berlangsung.
Echocardiography adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bergerak dari jantung. Gambar menunjukkan seberapa baik jantung bekerja juga mengenai ukuran dan bentuknya.
Seiring keadaan yang semakin memburuk dan jantung melemah, tanda dan gejala gagal jantung biasanya terlihat.
Ciri-ciri umum dan gejala ini meliputi:
- Napas tersengal atau sulit bernapas, terutama ketika melakukan aktivitas yang melibatkan tenaga fisik
- Merasa kelelahan
- Bengkak di pergelangan kaki, perut, dan pembuluh darah di leher
- Tanda dan gejala lainnya termasuk pusing, pingsan selama aktivitas fisik, aritmia (detak jantung tidak teratur), nyeri dada terutama setelah aktivitas fisik atau makanan berat dan murmur jantung atau suara yang tidak normal yang terdengar ketika jantung berdetak
Bila jantung gagal berkontraksi dengan benar maka darah yang mengangkut oksigen tidak dipompa secara memadai ke jaringan dan organ tubuh. Ketidakmampuan mengirimkan oksigen ke jaringan tubuh tersebut dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Gejala lainnya mungkin termasuk sesak napas saat beraktivitas atau nyeri dada. Jika ada gangguan ritme jantung yang terkait dengan kardiomiopati, detak jantung yang tidak normal dapat menyebabkan palpitasi dan ritme jantung yang kadang-kadang hilang atau ritme jantung yang mematikan seperti fibrilasi ventrikel.
Bagaimana Diagnosis Untuk Jantung Lemah?
Kardiomiopati akan didiagnosis berdasarkan riwayat medis dan keluarga dan pemeriksaan fisik. Hasil dari tes dan prosedur bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk mengetahui jenis gejala dan berapa lama sudah hal itu sudah terjadi.
Riwayat keluarga juga akan di cek, apakah ada orang di dalam keluarga yang menderita kardiomiopati, gagal jantung, atau serangan jantung mendadak.
Pemeriksaan menggunakan stetoskop juga dilakukan. Dengan mendengarkan jantung dan paru-paru, maka indikasi adanya kardiomiopati bisa diketahui atau bahkan mungkin suara ini mengindikasian jenis penyakit tertentu lainnya. Suara yang diperiksa seperti kenyaringan, waktu, dan lokasi murmur jantung mungkin mengindikasikan kardiomiopati hipertrofi obstruktif.
Suara "berderak" di paru-paru mungkin merupakan tanda gagal jantung. Gagal jantung itu sendiri sering terjadi pada tahap selanjutnya dari kardiomiopati.
Tanda-tanda fisik juga membantu dokter mendiagnosis kardiomiopati. Pembengkakan pada pergelangan kaki, perut, atau urat di leher menunjukkan penumpukan cairan yang merupakan tanda gagal jantung.
Dokter juga mungkin memperhatikan tanda dan gejala kardiomiopati selama pemeriksaan rutin misalnya apakah terdapat hasil tes yang abnormal.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa satu atau beberapa tes seperti dibawah ini:
Tes darah
Selama tes darah, sejumlah kecil darah diambil dari tubuh. Seringkali ditarik dari pembuluh darah di lengan dengan menggunakan jarum. Prosedurnya biasanya cepat dan mudah, meski bisa menyebabkan ketidaknyamanan jangka pendek. Tes darah dapat memberi informasi kepada dokter tentang kondisi jantung.X-Ray
Foto toraks dilakukan untuk mengambil gambar organ dan struktur di dada, seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Tes ini bisa menunjukkan apakah jantung membesar. Rontgen dada juga dapat menunjukkan apakah ada cairan yang terbentuk di paru-paru.
EKG (Elektrokardiogram)
EKG adalah tes sederhana yang mencatat aktivitas listrik jantung. Tes ini dapat menunjukkan seberapa cepat jantung ketika berdetak dan memeriksa ritmenya apakah normal atau tidak teratur.
EKG juga mencatat kekuatan dan waktu sinyal listrik saat melewati setiap bagian jantung. Tes ini digunakan untuk mendeteksi dan mempelajari banyak masalah jantung, seperti serangan jantung, aritmia (detak jantung tidak teratur), dan gagal jantung.
Hasil EKG juga bisa memberitahu indikasi adanya masalah lain yang mempengaruhi fungsi jantung. EKG standar hanya mencatat detak jantung selama beberapa detik sehingga tidak akan mendeteksi masalah yang tidak terjadi selama tes berlangsung.
Echocardiography (echo)
Echocardiography adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bergerak dari jantung. Gambar menunjukkan seberapa baik jantung bekerja juga mengenai ukuran dan bentuknya.
0 komentar:
Posting Komentar